Waras Jiwa

Diujung jalan ini saya hanya dapat berkata "perjalanan ini belum berakhir"
Kepastian yang sudah pasti hingga sekarang ini hanyalah menghadapi kematian
Sisanya hanyalah sebuah kemungkinan yang tidak dapat dipastiakan oleh apapun
Kita hanya bisa berharap hari ini maut tidak datang menjemput sesaat setelah membaca tulisan ini

Namun mengapa kalian ingin hidup lebih lama?
Mengapa kalian senang berada didunia ini?
Apakah kalian senang hidup dengan penuh ketidak pastian dan hanyalah maut yang pasti?
Atau memilih berserah diri pada hal yang akan terjadi esok hari?

Mundur kebelakang, semua yang terjadi hanyalah yang dirasa
Nyata yang sebenarnya adalah apa yang tidak terjadi dalam pikiran kita
Yang terjadi adalah tidak nyata karena berada diluar pikiran kita
 Dan hingga saat ini, kepastian yang pasti hanyalah menghadapi kematian

"Jaga waras jiwamu agar terus terjaga untuk menghadapi kenyataan yang tidak pasti yang akan terjadi pada dunia ini"

Tulisan Ini Tidak Sepanjang Yang Kau Kira

Beruntunglah orang-orang yang dapat membaca tulisan ini. 

Dan sangat beruntunglah kepada orang yang dapat mengerti mengapa mereka sangat beruntung dapat membaca tulisan ini.

Massa

Semuanya yang ada akan berubah

Waktu

Hidup

Orang-orang

Alam

Kita hanya tahu bahwa masa lalulah yang tidak akan bisa berubah

Namun anda? Apakah anda masa lalu atau masa  depan?

Semua terserah anda

Sangkar

Hiruk pikuk membuat pandanganku terkikis dan buta perlahan, mengenai makna hidup dari hidup yang bermakna

Segala kemudahan yang kudapatkan membuat ku seperti binatang liar didalam sangkar besi

Hanya buas dan tidak lebih dari burung parkit yang menunggu untuk mati pada saatnya

Tidak memiliki apapun selain imaji tentang diri yang berkeliaran dunia luar dan tentang ketidak terbatasan dari kemungkinan hidup yang ada di dalam dunia ini

Kini aku hanya dapat bermimpi tentang berjalan kembali dialam liar

Dan berusaha untuk dapat kembali bebas pergi kemanapun ku mau

Berfikir kembali tantang kesunyian

Keramaian dalam kesunyian nampaknya akan lebih baik dari kesunyian dalam keramaian

Takut Untuk Mencoba Tidak Takut

Apa yang paling kalian takutkan dalam kehidupan?

Kehilangan orang tercinta?

Ketidak pastian akan masa depan yang akan menghampiri pada tiap menitnya?

Mati?

Kemudian apakah yang membuat kalian bahagia dalam kehidupan ini?

Teman dan keluarga?

Harta yang melimpah?

Kesehatan dengan umur panjang?

Untuk apa kalian takut dan untuk apa kalian senang?

Hidup hanyalah sebuah perasaan yang tertutup oleh perasaan lain, dan kemudian terlupakan seiring berjalannya detik.

Klise dari perjalanan waktu akan keadaan sadar dan tidak sadar, pada suatu momentum yang dimana perasaan yang kita miliki dapat menerimanya atau tidak. 

Seakan Sejalan

Tidak sejalan bukan berarti tidak baik. Tidak baik juga bukan berarti adalah salah yang mutlak.

Yang berhak menentukan nilai mutlak hanyalah tuhan, kita hanya melihat dari sisi yang berbeda saja dari manusia lain. Namun dengan memggunakan emosi yang tercipta karena ketidak mampuan kita untuk menerima hal tersebut ada dan nyata

Jika sudah merasa mutlak, apakah kalian berani menyetarakan diri dengan tuhan?

Manusia

Manusia
Kau adalah mahluk yang sempurna

Mengapa kau sangat jahat?
Mengapa kau sangat jahat?
Mengapa kau sangat jahat?

Dogma dari kesempurnaan kini hanya menjadi terror yang tidak kunjung berakhir yang mengakibatkan kepunahan dari kebaikan dari kesempurnaan tersebut.

Apa yang membuatmu begitu jahat?
Coba lihat kebelakang dari sebab dan akibat, dari akan hal kausalitas tanpa batas yang kau elu-elukan diatas altar pembenaran jiwa dan diri.
Kau pasang tiang pancang dan kaubuat tembok setinggi tingginya agar menyamarkan kebenaran dan membenarkan kejahatan, sehingga kebebasan tanpa batas dapat kalian raih.

Tentang pembenaran dari kebenaran?
Gunakan akal kalian untuk mengetahuinya!

Batas

Kau tidak akan bisa menyamakan perbedaan pada dua hal yang sama
Itu tidak akan menjadi hal yang sama dibanding menyamakan kesamaan pada dua hal yang jauh berbeda #biramuhammad2013

Rencana Semesta

Kembali menuju kedepan
Pada tiap rencana yang telah dibuat oleh tiap insan
Hanyalah sebuah penolakan 

Klausa pada sebuah ekspresi kebingungan 
Ekstensi perpanjangan  antara tanda pada suatu tanda

Semesta pun juga punya rencana
Semesta untuk tiap senti pada pembuluh darahmu
Wahai mahluk kerdil yang berotak tapi tidak berakal

Mengapa kau terus bertanya?
Tentang apa dan bagaimana
Tentang masa yang akan datang
Tentang kepastian yang tidak kunjung menghampiri
Dan tentang ketakutan pada saat tertidur panjang

Days Gone Bye

Sometimes I miss it, my sunshine
The harm falling trough my skin
The wind blow pass my ears
A bright day to die

My gloomy day, I miss it too
Grey sky falling down drop off a dot of water
Scene of serenity
Lay me drown to my long live dream

Now that day seems gone
Far away from my mind

Seroja

Apa yang kalian butuh?
Apa yang kalian mau?
Apa yang kalian inginkan?
Apa yang kalian dapatkan?

Apakah kalian pernah merasa?

Syukur akan nikmat
Bahagia bukan sementara
Dari sebab dan akibat
Pada gejala dalam jelaga

Pernahkah kalian merasa puas?
Pernahkah kalian merasa cukup?
Apa ketakutan terbesar bagi kalian manusia?

Kembalilah pada harfiah
Jangan jadikan istilah menjadi risalah

Jumawa

Manusia
Matamu mungkin memang terbuka lebar
Namun pandanganmu terlalu sempit untuk melihat
Pikiranmu terlalu luas
Namun hanya akalmu yang sempit yang digunakan

Hanya melihat orang sebelah mata
Lalu menyimpulkannya menjadi sebuah titik
Menilai tentang nilai yang ada didalamnya
Menghakimi yang terlihat berbeda
Padahal kita semua sama

Mengapa kau begitu jumawa wahai manusia?
Merasa paling
Merasa lebih
Merasa dirinya adalah adalah

Kita bisa sombong tapi itu tidak menolong

 

Back And Forth

We both know

For a long time

We share

We talk

But we never say

After a few years

We meet again

We go out

While we walk

You tell

And we laugh

I ask

And you laugh

Someday

We'll meet again

Don't know when

Don't know where

Someday

Dunia Dalam Belenggu

Hitam putihkan visualku, bagai sinar dari mesin xerox yang mewarnai kertas buram pada sebuah seruan seruan didalam fotokopian pamflet tentang pembaharuan negara.
Fatwa tentang kemajuan pola fikir adalah sebuah kutukan dari peradaban, untuk sebuah kata yang kau telah eluh eluhkan sejak jaman kaisar yang bertamengkan APARTAT dan ekspatriat.
Dimana masa keemasan hanyalah buaian semata dibalik kotoran tinja dari sampah selokan yang kau sebut itu kebebasan.

Suara suara ini takkan bisa diam dan takkan bisa kau redam. Suara ini akan selalu menghantuimu, suara ini akan mememani sampai akhir hayatmu. Apa bila kau mencoba untuk membungkam, aku kan membuat hidupmu menjadi neraka.

Sesungguhnya suara ini takkan pernah mati apabila kau kan membunuhnya. Suara ini akan terus berlahir bergenerasi bertali dan tak akan mati.

Metode yang kau terapkan yang akan berganti menjadi kekekalan untuk kekuasaan mu. Metode KOKANG dan TEMBAK MATI siapa saja yang menentang kekuasaanmu. Mode bursa saham, nilai tukar yang lebih buruk dari tai kering ala george soros.
Model harfiah dengan klise atau atas nama kestabilan ekonomi dan tetek bengek kepentingan mengisi setiap kantung mayat yang perlahan kau penuhi dengan para korban.

Panggil Aku Juwita

Panggil aku juwita
Aku cantik dan jelita
Begitu dulu bunda berkata

Aku merupakan satu diantara ribuan korban dari dunia ini
Orang awam biasa menyebutnya broken home
Tapi aku juga tidak mau menyalahkan
Karena ini memang takdirku
Jalan yang telah dituliskan

Dunia
Gemerlap mu terlalu terang
Hingga membutakan semua indraku
Hingar bingar mu terlalu indah
Membuatku mabuk terlena

Hati, Rasa, Cinta?
Aku paling tahu tentang itu
Beri aku dua lembar soekarno-hatta
Maka akan kuberikan apa arti dari semua itu

Maafkan aku bunda yang telah melupakan
Melupakan arti dari setiap doa yang terucap
Tujuan dari setiap kata pada doa yang terukir

Jika bisa memilih
Aku akan memilih kembali
Kembali pulang ke hatimu bunda

                                                                            Dari Anakmu

Juwita

Sementara

Bahagia yang dicari
Datang dan pergi
Hanya sementara

Derita yang datang
Menghampiri dan menghujam
Hanya sementara

Sementara
Akankah ini menjadi selamanya?

Semua datang dan berjabat tangan
Dan pergi dengan melambaikan senyuman

Dewi Dan Pengelana Malam

Wahai dewi malam

Kau Begitu Anggun

Kau Begitu Indah

Kau Begitu mempesona

Terus berdansa ditengah sinar rembulan

Diatas telaga bayanganmu terjaga

Gemulai berirama namun bersahaja

Menggiring setiap pengelana yang malang

Kedalam jurang pesona sihir indahmu

Wahai dewi malam

Jasad inginkan terlepas dari fanamu

Untuk berkelana ketujuan berikutnya

Untuk keluar dari duniamu

Tanpa tertahan apapun didalamnya

Dan 

Pagipun datang menjelang

Pengelanapun terjaga dari halusinasi sang dewi malam

Tersadar dan melanjutkan perjalanan

Dialog Pagi Buta

 

Cerita tentang pagi yang akan mendatangkan arti, akan sebab dan akibat dari berputarnya roda pedati para oleh petani tua. Yang menanti harga dari bahan bakar yang kian membumbung tinggi. Dan kebutuhan kini hanyalah membeli dan mengkonsumsi, tanpa harus tahu lagi akan hirarki. Tanpa bertanya dan sanggup memahami, mereka terbawa arus waktu keruang tanpa batas pada liang terdidalam jurang.

Gelisah akan sebuah penantian
Takut pada asa diujung jendela
Terkejut pada sebuah jawaban
Gulana jiwa berujung hampa

Wahai nyala cahaya redup dari lampu petromak yang tak kunjung padam untuk menerangi pada hamparan ketidak pastian ini

Terangi jalan ku yang makin berliku
Bakarlah sumbumu dan ku tantang takdir
Hangatkan dingin yang menusuk ragaku
Tuntun aku hingga perjalanan terakhir